karya Arif Furqan
Bandung, 3045
Bumi dilanda bencana. Segala catatan sejarah telah musnah. Manusia menderita wabah amnesia massal yang menciptakan salah satu katastrofe terbesar dalam peradaban. Dari celah waktu, seorang anak dari masa depan mengirimkan pesan pada manusia di masa kini untuk memecahkan kode-kode untuk membuka enkripsi yang menyimpan sejarah dan ingatan.
Glitch of the Future: 3045 mengajak pemain menyusuri sejarah dan ingatan yang telah rusak dan terdistorsi. Berlatar di jantung kota Bandung, pemain akan menelusuri jalanan serta menguak jejak sejarah dari bangunan, monumen, dan ruang-ruang kota, dengan misi untuk meredakan wabah amnesia masal di masa depan.
Melalui perangkat game digital, audio, dan visual, pemain akan mengumpulkan fragmen sejarah yang tercerai-berai, kisah yang terlupakan, dan teka-teki yang harus dipecahkan. Setiap lokasi menyimpan “glitch” sejarah—peristiwa yang tak selalu diingat, karakter yang tak selalu dikenang, atau narasi yang perlu dibaca ulang.
Selamat bermain!
Waktu
Sabtu-Minggu, 8-9 Maret 2025
10.00-12.00 WIB
(Durasi 5 Sesi)
Terbuka untuk 35 peserta per hari (7 peserta per-sesi) melalui reservasi
Reservasi: https://s.id/GlitchoftheFuture
Durasi
120 Menit
Narahubung
Feni Kusuma +62 851-5659-0515
Informasi Seniman
Arif Furqan adalah seniman visual yang memanfaatkan fotografi, arsip, dan medium instalasi untuk mengeksplorasi isu tentang keluarga, memori, sejarah, dan mobilitas. Menjadi bagian dalam Flock Project, sebuah kolektif yang mengeksplorasi kemungkinan medium cetak fotografi. Pada tahun 2021, ia menerima Prince Claus Seed Award atas Unhistoried, sebuah proyek riset dan eksplorasi artistik berbasis arsip foto keluarga Indonesia di era Orde Baru (1960-1990an). Kini, ia sedang melakukan riset dan proyek artistik perihal ingatan vernakular serta lanskap ingatan tentang Indonesia era Orde Baru. Lima tahun terakhir ini, eksplorasinya perihal sejarah salah satunya berkonsentrasi pada monumen—termasuk perihal sesuatu yang ‘monumental’— yang di dalamnya merekam tarik menarik antara historiografi, ingatan kolektif, dan sejarah personal.